Selasa, 13 November 2012

Bumi Berputar(1600km/jam) Namun Kenapa Kita Tidak Merasakanya

Kita semua tentu tahu bahwa bumi berotasi/berputar terhadap porosnya serta berevolusi mengitari matahari, namun mengapa kita tidak merasakan bahwa bumi itu berputar? mengapa tidak ada goncangan sedikit pun yang terjadi, atau kenapa kita tidak merasakan pusing?. coba anda berputar-putar terus menerus tentu anda akan mengalami pusing, namun kenapa kita tidak merasakan pusing saat bumi berotasi/berputar? Baiklah berikut penjelasan ilmiahnya.
Sesuai dengan hukum Newton yang pertama bahwa "benda akan tetap diam atau tetap  bergerak konstan jika tidak diberi gaya dari luar

Sebelumnya utnuk mempermudah pemahaman kita  tentang hukum 1 newton tersebut, misalkan ada sebuah batu diletakan diatas meja, maka batu tersebut tidak akan bergerak jika tidak ada gaya/dorongan yang diberikan kepada benda tersebut. ataupun juga benda akan tetap bergerak konstan /tetap jika tidak diberi gaya dari luar.
Kenapa Kita tidak bisa merasakan bumi itu berputar? hal itu dikarenakan bumi berputar dengan kecepatan konstan/tetap. Untuk mempermudah pemahaman kita, perhatikan ilustrasi berikut ,misalkan kita berada didalam  kapal laut yang bergerak dengan kecepatan konstan/tetap dengan mata tertutup, apakah anda menrasakan bahwa kapal tersebut bergerak.  tentu kita akan merasakan seolah-olah kapal tersebut tidak bergerak, demikianlah halnya dengan bumi, walaupun bumi berotasi/berputar dengan kecepatan tinggi 1600 km/jam kita tidak merasakan pusing ataupun goncangan karena bumi berputar  dengan kecepatan konstan. kita baru akan merasakan goncangan atau pusing jika bumi ditabrak oleh benda asing dari angkasa, karena tabrakan tersebut membuat kecepatan bumi menjadi tidak konstan.

By: Davit Susanto
Sumber :dari R.L Wolke

Jumat, 09 November 2012

Prinsip Kerja Energi Nuclear

Mungkin sebagian besar kaum awam masih bertanya-tanya apa sih energi nuklir itu. Pertanyaan itu muncul karena tidak lama ini isu mengenai energi nuklir di indonesia sedang marak diperbincangkan baik dimedia elektronik maupun media cetak. pembahasan mengenai energi nuklir tersebut bukan tanpa alasan, hal tersebut mengingat krisis energi yang sedang melanda dunia tidak terkecuali di indonesia. Kecenderungan manusia menggunakan energi dari bahan bakar fosil menjadi masalah utama dalam krisis energi mengingat energi bahan bakar fosil tersebut bersifat renewable (tidak dapat diperbaharui). semakin menipisnya cadangan minyak bumi didunia mendorong manusia harus segera mencari alternatif energi lain salah satunya energi nuklir.energi nuklir sesuai dengan namanya berasal dari nucleous yaitu berarti inti, jadi dapat kita katakan bahwa energi nuklir merupakan energi inti.biasanya unsur yang digunakan dalam energi nuklir yaitu uranium.dalam peroses nya atom uranium tersebut ditembaki oleh neutron yang kemudian memecah atom uranium tersebut menjadi dua unsur yang berbeda biasanya berupa kripton dan barium selain itu juga dihasilkan 3 neutron.dalam peroses pemecahan atom uranium tersebut di sebut dengan reaksi fisi dimana dalam reaksi tersebut dilepaskan energi panas yang tinggi.besaran energi tersebut dapat kita perkirakan sesuai dengan hukum einstein dimana E=ΔMC2  dimana ΔM adalah massa uranium sebelum reaksi-massa sesudah reaksi dan C merupakan kecepatan cahaya dimana besaranya 3 x 10^8 m/s.hasil panas dari reaksi fisi tersebut kemudian digunakan untuk memanaskan air dimana uap air tersebut akan menggerakan turbin sehingga dihasilkanlah energi listrik.

By: Davit Susanto

Sabtu, 03 November 2012

Apakah panas yang jumlahnya besar akan mengalir ke panas yang jumlahnya lebih kecil?

Panas adalah bentuk akhir energi, yakni bentuk yang akhirnya diambil semua bentuk energi lain. Panas adalah energi, sedangkan temperatur merupakan cara kita mengatakan kepada orang lain seberapa padat konsentrasi panas pada suatu benda. Seperti yang sering kita dengar bahwa segala sesuatu secara alami mengalir dari tingkat tinggi ke tingkat yang lebih rendah, sebagai contoh udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah, demikian juga halnya dengan air yang selalu mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Apakah panas yang jumlahnya besar akan mengalir ke panas yang jumlahnya lebih kecil? mungkin sebagian kita akan menjawab Ya, namun sebenarnya jawabanya adalah “Bisa Ya atau Tidak” untuk mempermudah pemahaman tersebut alangkah baiknya kita melihat analogi  dibawah ini:
seperti yang kita ketahui bahwa air akan mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah, jika air yang berada ditempat tinggi tersebut berjumlah 1 liter, sedangkan air yang berada di bawah berjumlah 10 liter, apakah air yang dibawah yang memilki jumlah lebih banyak akan mengalir ke atas yang memiliki jumlah air yang sedikit, tentu saja tidak, air tetap akan mengalir dari atas ke bawah walaupun jumlah air diatas tidak sebanyak air dibawah. sama halnya dengan panas, panas akan mengalir dari temperatur tinggi ke temperature lebih rendah bukan dari jumlah panasnya, dengan kata lain jika jumlah panas di A lebih besar dari panas di B, namun temperatur di A lebih besar dari B, maka panas akan mengalir dari A ke B, karena panas mengalir dari temperatur yang lebih tinggi ke yang lebih rendah, bukan dari banyak sedikitnya jumlah panasnya.

By: Davit susanto
inspired by: Robert L. Wolke

Kenapa Pesawat yang Berat Bisa Terbang ?

Mungkin sebagian dari  masih bertanya-tanya dalam hati kecil, mengapa pesawat yang memilki beban yang berat dapat terbang tinggi di langit? melalui tulisan ini saya akan menjelaskan secara ilmiah tentang hal tersebut, tentunya sesuai dengan buku-buku yang telah saya baca. Pada dasarnya terbangnya pesawat  sangat berkaitan dengan pergerakan fluida, dalam hal ini fluida yang dimaksud adalah udara. Setidaknya ada dua hukum yang berkaitan dengan proses terbangnya pesawat, yaitu Hukum Bernouli dan juga Hukum ke 3 Newton. dalam kaitannya dengan Hukum bernouli dapat kita lihat pada gambar disamping (gambar bentuk sayap pesawat dilihat  dari samping) pada gambar tersebut tampak udara mengalir menuju sayap pesawat dengan kecepatan yang sama, sayap pesawat tersebut memilik bentuk melengkung pada bagian atasnya. Saat udara melewati bagian melengkung sayap maka dibutukan kecepatan yang lebih besar dibandingkan dengan udara yang melalui sayap bagian bawah. karena jumlah  udara sebelum melewati sayap dan sesudah haruslah sama, karena bagian melengkung tersebut lebih panjang jaraknya  di bandingkan bagian bawah, maka udara yang melewati bagian atas harus bergerak lebih cepat(V2) dibandingkan udara yang melalui bagian bawah sayap(V1). karena V2 >V1 maka tekanan udara diatas (P2) akan lebih kecil dibandingkan tekanan udara dibawah (P1)  karena P1>P2  maka sayap akan terangkat keatas, sehingga pesawat dapat terbang. Jika kita tinjau dari Hukum ke 3 Newton (aksi=-reaksi). pada gambar terlihat bahwa (V2) bergerak menuju ke bawah artinya akan ada juga kecepatan yang akan menuju keatas (V1), dimana V1 merupakan reaksi dari aksi yang dilakukan V2  sehingga kecepatan V1 akan bergerak mendorong pesawat ke atas.

By : Davit Susanto