John Dalton        
John  Dalton-lah ilmuwan Inggris yang di awal abad ke-19 mengedepankan  hipotesa atom ke dalam kancah ilmu pengetahuan. Dengan perbuatan ini,  dia menyuguhkan ide kunci yang memungkinkan kemajuan besar di bidang  kimia sejak saat itu.
John  Dalton-lah ilmuwan Inggris yang di awal abad ke-19 mengedepankan  hipotesa atom ke dalam kancah ilmu pengetahuan. Dengan perbuatan ini,  dia menyuguhkan ide kunci yang memungkinkan kemajuan besar di bidang  kimia sejak saat itu.
Supaya jelas, dia bukanlah orang pertama yang beranggapan bahwa semua  obyek material terdiri dari sejumlah besar partikel yang teramat kecil  dan tak terusakkan yang disebut atom. Pendapat ini sudah pernah diajukan  oleh filosof Yunani kuno, Democritus (360-370 SM?), bahkan mungkin  lebih dini lagi. Hipotesa itu diterima oleh Epicurus (filosof Yunani  lainnya), dan dikedepankan secara brilian oleh penulis Romawi, Lucretius  (meninggal tahun 55 SM), dalam dia punya syair yang masyhur “De rerum  natura” (Tentang hakikat benda).
Teori Democritus (yang tidak diterima oleh Aristoteles) tidak  diacuhkan orang selama Abad Pertengahan, dan punya sedikit pengaruh  terhadap ilmu pengetahuan. Meski begitu, beberapa ilmuwan terkemuka dari  abad ke-17 (termasuk Isaac Newton) mendukung pendapat serupa. Tetapi,  tak ada teori atom dikemukakan ataupun digunakan dalam penyelidikan  ilmiah. Dan lebih penting lagi, tak ada seorang pun yang melihat adanya  hubungan antara spekulasi filosofis tentang atom dengan hal-hal nyata di  bidang kimia.
Itulah keadaannya tatkala Dalton muncul. Dia menyuguhkan “teori  kuantitatif” yang jelas dan jemih yang dapat digunakan dalam penafsiran  percobaan kimia, dan dapat dicoba secara tepat di laboratorium.
Meskipun terminologinya agak sedikit berbeda dengan yang kita gunakan  sekarang, Dalton dengan jelas mengemukakan konsep tentang atom,  molekul, elemen dan campuran kimia. Dia perjelas itu bahwa meski jumlah  total atom di dunia sangat banyak, tetapi jumlah dari pelbagai jenis  yang berbeda agak kecil. (Buku aslinya mencatat 20 elemen atau kelompok  atom; kini sedikit di atas 100 elemen sudah diketahui).
Meskipun perbedaan tipe atom berlainan beratnya, Dalton tetap  berpendapat bahwa tiap dua atom dari kelompok serupa adalah sama dalam  semua kualitasnya, termasuk “mass” (kuantitas material dalam suatu benda  diukur dari daya tahan terhadap perubahan gerak). Dalton memasukkan di  dalam bukunya satu daftar yang mencatat berat relatif dari pelbagai  jenis atom yang berbeda-beda, daftar pertama yang pernah disiapkan orang  dan merupakan kunci tiap teori kuantitatif atom.
Dalton juga menjelaskan dengan gamblang bahwa tiap dua molekul dari  gabungan kimiawi yang sama terdiri dari kombinasi atom serupa.  (Misalnya, tiap molekul “nitrous oxide” (N2O) terdiri dari dua atom  nitrogen dan satu atom oxygen). Dari sini membentuk sesuatu gabungan  kimiawi tertentu –tak peduli bagaimana bisa disiapkan atau di mana  diperoleh– senantiasa terdiri dari elemen yang sama dalam proporsi berat  yang sepenuhnya sama. Ini adalah “hukum proporsi pasti,” yang telah  diketemukan secara eksperimentil oleh Joseph Louis Proust beberapa tahun  lebih dulu.
Begitu meyakinkan cara Dalton menyuguhkan teori ini, sehingga dalam  tempo dua puluh tahun dia sudah diterima oleh mayoritas ilmuwan. Lebih  jauh dari itu, ahli-ahli kimia mengikuti program yang diusulkan oleh  bukunya: tentukan secara persis berat relatif atom; analisa gabungan  kimiawi dari beratnya; tentukan kombinasi yang tepat dari atom yang  membentuk tiap kelompok molekul yang punya kesamaan ciri. Keberhasilan  dari program ini sudah barang tentu luar biasa.
Adalah sulit menyatakan secara berlebihan arti penting dari hipotesa  atom. Ini merupakan pendapat sentral dalam pengertian kita tentang  bidang ilmu kimia. Tambahan lagi, ini merupakan pendahuluan esensial  dari umumnya fisika modern. Hanya karena masalah peratoman sudah begitu  sering dibicarakan sebelum Dalton sehingga dia tidak dapat tempat lebih  tinggi dalam urutan daftar buku ini.

Tabel elemen dan kombinasinya dari John Dalton
Dalton dilahirkan tahun 1766 di desa Eaglesfield di Inggris Utara.  Sekolah formalnya berakhir tatkala umurnya cuma baru tujuh tahun, dan  dia hampir sepenuhnya belajar sendiri dalam ilmu pengetahuan. Dia  seorang anak muda yang senantiasa memahami sesuatu lebih dulu dari  rata-rata orang normal, dan ketika umurnya mencapai dua belas tahun dia  sudah jadi guru. Dan dia menjadi guru atau pengajar pribadi hampir  sepanjang hidupnya. Ketika umurnya meningkat lima belas tahun dia pindah  ke kota Kendal, umur dua puluh enam ke Manchester dan menetap di situ  hingga napas penghabisan keluar dari tenggorokannya tahun 1844. Mungkin  perlu diketahui, dia tak pernah kawin.
Dalton menjadi tertarik dengan meteorologi di tahun 1787 tatkala  umurnya dua puluh satu tahun. Enam tahun kemudian dia terbitkan buku  tentang masalah itu. Penyelidikannya tentang udara dan atmosfir  membangkitkan minatnya terhadap kualitas gas secara umum. Dengan  melakukan serentetan percobaan, dia temukan dua hukum yang mengendalikan  perilaku gas. Pertama, yang disuguhkan Dalton tahun 1801, menegaskan  bahwa volume yang diisi gas adalah proporsiona1 dengan suhunya. (Ini  umumnya dikenal dengan “hukum Charles” sesudah ilmuwan Perancis yang  menemukannya beberapa tahun sebelum Dalton, tetapi gagal menerbitkan  hasil penyelidikannya). Kedua, juga disuguhkan tahun 1801, dikenal  dengan julukan “hukum Dalton” tentang tekanan bagian per bagian.
Menjelang tahun 1804, Dalton sudah merumuskan dia punya teori atom  dan menyiapkan daftar berat atom. Tetapi, buku utamanya A New System of  Chemical Philosophy baru terbit tahun 1808. Buku ini membuatnya  termasyhur, dan dalam tahun-tahun berikutnya, bunga penghargaan ditabur  orang di atas kepalanya.
Secara kebetulan, Dalton menderita sejenis penyakit buta warna.  Keadaan ini malah membangkitkan keinginan tahunya. Dia pelajari masalah  itu, dan menerbitkan kertas kerja ilmiah tentang buta warna, suatu topik  yang pertama kalinya ditulis orang!
http://100tokohsejarah.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar