Air dingin sangat
cocok sekali dinikmati saat musim panas atau saat kita merasa gerah. Namun
pernahkah kalian amati pada gelas yang berisi air dingin terdapat embun
(tetes-tetes air) pada permukaan dinding luar gelas? Mungkin hal tersebut
terbilang biasa, namun yang menjadi tidak biasa adalah, darimanakah munculnya embun tersebut? Apakah
embun tersebut berasal dari air yang keluar melalui dinding gelas tersebut?
Jika hal tersebut benar, mengapa jumlah air dalam gelas tidak berkurang ketika
embun tersebut muncul? Jika anda masih belum percaya, coba sekarang ambil
sebuah gelas di dapur kemudian tuangkanlah air dingin kedalam gelas tersebut
dan amatilah apa yang terjadi.
Baiklah tanpa berbasa-basi saya akan
menjelasakan alasan peristiwa tersebut. Sebelum kita membahasnya alangkah
baiknya jika mengetahui terlebih dahulu arti dari embun itu sendiri. Embun
adalah uap air
yang mengalami proses pengembunan atau proses berubahnya gas menjadi cairan
(wikipedia, 2013). Embun tercipta karena uap air diudara yang terkondensasi
(Kondensasi: perubahan wujud zat dari fase gas ke cair). Karena diudara bebas
terkandung uap-uap air dalam bentuk gas yang tak dapat dilihat secara kasat
mata, uap-uap air tersebut akan terkondensasi pada lingkungan yang memilki
suhu relatif rendah/dingin. Karena gelas diisi air dingin, maka suhu disekitar
dinding gelas relatif rendah sehingga uap-uap air disekitar dinding gelas
tersebut akan terkondensasi menjadi fase
cair yang sebelumnya merupakan fase gas.
Uap air yang terkondensasi tersebut kemudian menempel pada dinding
gelas dalam bentuk tetes-tetes air
(embun). Dengan kata lain embun pada
dinding luar gelas tersebut bukan berasal dari air yang berada di dalam gelas
melainkan berasal dari uap-uap air diudara yang terkondensasi, oleh karena itu
jumlah air di dalam gelas tersebut tidak berkurang saat embun tersebut muncul.
Selain pada dinding gelas yang berisi
air dingin, hal ini juga dapat terjadi pada dinding kaca rumah atau kaca mobil,
yang saat hujan kita dapat melihat embun yang menempel pada dinding kaca tersebut.
By : Davit Susanto
By : Davit Susanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar